liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

AWAISTECH

LIPUTAN BERITA MODERN TERKINI

Alasan Manusia Purba Lebih Besar dan Kuat, Riset Sebut Gegara Minum Susu
TECHNOLOGY

Alasan Manusia Purba Lebih Besar dan Kuat, Riset Sebut Gegara Minum Susu

JAKARTA, selebritis.id – Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa manusia purba lebih tinggi dan lebih kuat. Ternyata hal ini disebabkan karena seringnya minum susu.

Setelah menganalisis ribuan kerangka purba, penulis penelitian menemukan bahwa peningkatan ukuran tubuh manusia cenderung bertepatan dengan penyebaran genetik persistensi laktase, yang mengacu pada kemampuan mencerna susu setelah masa bayi.

Para peneliti sedang mencoba untuk menentukan bagaimana massa tubuh dan tinggi badan nenek moyang kita berubah ketika pertanian muncul di daerah yang berbeda, dan faktor apa yang mungkin mempengaruhi perubahan ukuran tubuh.

Sampai saat ini, sebagian besar diasumsikan bahwa manusia pada awalnya menjadi lebih kecil ketika mereka mengadopsi pertanian karena pola makan mereka menjadi lebih buruk, dan kesehatan mereka menurun.

Namun setelah mengamati 3.507 kerangka dari 366 situs arkeologi di Eropa, Timur Tengah, Hulu Sungai Nil, Asia Selatan, dan China, para peneliti menemukan bahwa efek penyusutan sebenarnya dimulai sebelum revolusi pertanian.

Peneliti menjelaskan, perpindahan global menyebabkan kekecilan. Para peneliti menyarankan bahwa kekurangan makanan setelah Maksimum Glasial terakhir mungkin telah menghambat pertumbuhan mereka yang masih hidup pada waktu itu.

Beberapa waktu kemudian, pertanian mulai dilanjutkan di Levant dan Asia Timur. Keduanya menawarkan kondisi yang sangat baik, untuk domestikasi tanaman. Di wilayah ini, ukuran tubuh manusia tidak banyak berubah selama ribuan tahun berikutnya.

Sebaliknya, pertanian lebih sulit di Eropa, karena tanaman yang diperkenalkan dari Asia gagal tumbuh subur, dan orang harus minum susu untuk bertahan hidup.

Ikuti Berita Selebriti di Berita Google