JAKARTA, selebritis.id – Anggapan bahwa pelangi berbentuk melengkung, sepertinya tidak benar.
Menurut Michael Kavulich, ilmuwan di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado, pelangi sebenarnya berbentuk lingkaran penuh.
Dilansir dari Live Science, Rabu (25/1/2023), Michael mengatakan pelangi terbentuk sebagai lingkaran penuh ketika sinar matahari melewati tetesan hujan dengan sudut yang tepat, tetapi kita hanya melihat sebagian dari lingkaran itu. Karena permukaan bumi menghalangi cahaya lain.
Dia mengatakan bahwa berapa banyak pelangi yang terlihat tergantung di mana orang melihatnya dan seberapa banyak permukaan tanah yang menghalanginya.
Kehadiran pelangi juga dikatakan bergantung pada pembiasan, yaitu bagaimana cahaya dibelokkan, dan pantulan cahaya yang memantul kembali.
“Sebagian besar cahaya yang memasuki butiran hujan bulat akhirnya dibiaskan pada sudut yang kira-kira sama, dan jika cahaya itu juga dipantulkan satu kali dari bagian belakang tetesan hujan, sudut ini akan menjadi sekitar 40-42 derajat dari arah cahaya,” Michael dikatakan.
Ya, tetesan air hujan sebenarnya berbentuk bulat, bukan berbentuk tetesan air mata.
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, cahaya mulai membelok, atau membiaskan, saat memasuki tetesan hujan karena air lebih padat daripada udara.
Lampu terus menyala hingga mencapai bagian belakang rintik hujan.
Ini adalah fase di mana cahaya dipantulkan dari belakang. Sekarang dalam perjalanan keluar dari rintik hujan, cahaya membias sekali lagi dan kemudian memisah menjadi warna ikoniknya.
Karena tetesan hujan berbentuk bola, mereka memantulkan cahaya dalam bentuk kerucut.
Jadi apa yang ada di ujung kerucut? Itu adalah sebuah lingkaran.
Editor: Imantoko Kurniadi
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google