Elon Musk Ngaku Jadi Penyelamat Keuangan Twitter, tapi Berbuntut pada Banyak Masalah Hukum
JAKARTA, selebritis.id – CEO Twitter Elon Musk membanggakan bahwa dia adalah penyelamat Twitter. Elon Musk juga bangga bahwa neraca Twitter membaik setelah berada di ambang kebangkrutan.
Sayangnya, kebijakan Elon Musk berujung masalah hukum berupa tuntutan dari karyawan, vendor, dan mitra Twitter.
Elon Musk mengatakan bahwa Twitter telah menstabilkan keuangannya setelah hampir bangkrut. Musk juga menjelaskan setidaknya ada tujuh tuntutan hukum yang menuduhnya berhenti membayar tagihan setelah Musk membeli platform media sosial tersebut.
Laporan baru mengatakan upaya untuk meningkatkan pendapatan langganan Twitter Blue belum membuahkan hasil, dan rencana untuk membebankan biaya untuk akses API telah membuat marah pengguna dan pengembang.
Dalam sebuah tweet, Musk mengatakan dia mengalami tiga bulan yang sangat sulit untuk menyelamatkan Twitter dari kebangkrutan, sambil memenuhi tugas-tugas penting di Tesla dan SpaceX. Tapi masih ada hal yang harus dilakukan.
“Twitter masih memiliki tantangan, tetapi mungkin akan berhasil sekarang jika kita terus melakukannya. Kami sangat menghargai dukungan orang-orang!” kata Musk seperti dikutip Arstechnica, baru-baru ini.
Sementara itu, Musk menyebut pada 4 November 2022 Twitter merugi lebih dari 4 juta US Dollar atau sekitar Rp 60,5 miliar per hari. Musk juga memangkas pengeluaran Twitter dengan merumahkan setengah stafnya dan memberhentikan ribuan kontraktor serta mengeluarkan ultimatum yang mengakibatkan pengunduran diri karyawan.
Menyusul pemotongan biaya, Musk dilaporkan mengatakan di podcast pada akhir Desember 2022 bahwa Twitter telah mengontrol pengeluaran dengan baik, sehingga perusahaan tidak lagi berada di jalur cepat menuju kebangkrutan.
Salah satu masalah Twitter adalah utang $13 miliar yang digunakan Musk untuk membiayai akuisisinya yang menghasilkan pembayaran bunga sebesar $1,5 miliar per tahun.
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google