JAKARTA, selebritis.id – Sejarah otak vertebrata terpelihara dengan baik dalam fosil berusia 319 juta tahun Coccocephalus wildi, yang ditemukan di tambang batu bara di Lancashire.
Dilansir dari BBC, Minggu (12/2/2023), lebih dari seabad lalu dan sudah tersimpan dalam arsip Museum Manchester, penelitian dari tim di Universitas Birmingham dan Michigan menemukan bahwa tengkorak tersebut berisi otak dan tengkorak. saraf. .
Ahli paleontologi Dr Sam Giles mengatakan penemuan itu memberikan wawasan yang mengejutkan tentang evolusi otak.
Fosil ikan yang sekarang sudah punah ini awalnya ditemukan di soapstone, di atap tambang Lancashire dan pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1925.
Seorang perwakilan dari universitas di Birmingham mengatakan bahwa jaringan lunak seperti otak biasanya membusuk dengan cepat dan jarang menjadi fosil, tetapi ketika ikan ini mati, mereka mungkin dengan cepat terkubur dalam sedimen dengan sedikit oksigen, karena lingkungan seperti itu dapat memperlambat dekomposisi tubuh lunak. . bagian.
Mereka mengatakan tengkorak fosil adalah satu-satunya spesimen spesies yang diketahui, jadi hanya teknik non-destruktif yang digunakan selama penelitian.
Mereka menambahkan bahwa tim peneliti tidak mencari otak saat memeriksa tengkorak fosil, melainkan menemukan objek berbeda yang memiliki karakteristik yang ditemukan pada otak vertebrata, seperti simetri bilateral dan ruang berongga.
Dr Giles mengatakan penemuan tak terduga dari otak vertebrata tiga dimensi yang diawetkan memberi kami wawasan yang mengejutkan tentang anatomi saraf ikan bersirip pari.
“Ini memberi tahu kita pola evolusi otak yang lebih kompleks daripada spesies hidup, memungkinkan kita untuk menentukan dengan lebih baik bagaimana dan kapan ikan bertulang saat ini berevolusi,” katanya.
Peneliti University of Birmingham Rodrigo Figueroa mengatakan fosil kecil dan dangkal itu tidak hanya menunjukkan kepada kita contoh tertua dari otak vertebrata.
“Tapi itu juga menunjukkan bahwa banyak dari apa yang kita pikirkan tentang evolusi otak spesies hidup perlu dikerjakan ulang,” katanya.
Editor: Imantoko Kurniadi
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google