JAKARTA, selebritis.id – Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggalakkan penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan beberapa insentif.
Namun di Papua, peredaran sepeda motor listrik sudah dimulai sejak 2007 karena kelangkaan dan kesulitan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selain kelangkaan BBM, masyarakat di Papua hanya bisa mengandalkan transportasi udara dan laut jika ingin pergi ke daerah lain. Pasalnya, setiap kota dipisahkan oleh bukit-bukit besar yang tidak bisa dilintasi jalur darat.
Warga Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan sudah tidak asing lagi dengan kendaraan listrik. Pengamat transportasi dan Akademisi Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, mereka sudah terbiasa menggunakan sepeda motor listrik.
“Keterbatasan akses BBM menjadi salah satu kendala saat itu. Untuk menuju Kota Agats ibu kota Kabupaten Asmat bisa menggunakan speedboat yang memakan waktu sekitar 20 menit setelah pesawat mendarat di Bandara Ewer yang terletak di Pulau Ewer,” kata Djoko dalam keterangan resmi.
Bandar Agats sering disebut kota rawa karena dibangun di atas rawa dengan jaringan jalan berupa jembatan kayu yang awalnya hanya selebar 4 meter. Kemudian mulai membangun jembatan komposit baja beton pada tahun 2010.
“Tahun 2018 ini, setidaknya ada 1.280 sepeda motor listrik yang digunakan warga Agats. Jarang bahkan hampir tidak ada warga yang menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin,” kata Djoko.
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google