AWAISTECH

LIPUTAN BERITA MODERN TERKINI

Valentino Rossi Ungkap Murid Pertama VR46 Academy, Bukan Pecco Melainkan Marco Simoncelli
OTOMOTIF

Valentino Rossi Ungkap Murid Pertama VR46 Academy, Bukan Pecco Melainkan Marco Simoncelli

TAVULLIA, selebritis.id – Legenda MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan murid pertamanya sebelum membangun Akademi VR46. Ternyata, bukan sang juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, melainkan mendiang Marco Simoncelli.

Sang dokter – sapaan akrab Rossi – bahkan menyebut Simoncelli pernah menjadi muridnya sebelum akademi balap yang didirikannya, VR46 Academy, dirilis. Maklum saja, ‘sekolah’ balap yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun ini memang melahirkan pebalap-pebalap hebat di ajang MotoGP. Sebut saja Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Luca Marini dan Marco Bezzecchi.

Legenda Italia itu juga mengungkapkan siapa murid resmi pertamanya di Akademi VR46. Namun, ia tetap mengakui bahwa mendiang Simoncelli adalah murid pertamanya meski sempat membantunya saat akademi belum berdiri. Rupanya, hal itu terjadi karena keduanya memiliki ikatan emosional.

“Akademi ini lahir sekitar sepuluh tahun yang lalu. Semua berawal dari kebetulan, sebagai murid pertama padahal akademinya belum ada,” ujar Rossi seperti dikutip dari Motosan, Kamis (15/12/2022).

“Dia meminta bantuan saya selama masa-masa sulit yang dia alami, Marco adalah orang yang baik dan dia senang dengan kami,” katanya.

Lebih lanjut, Rossi menjelaskan bahwa VR46 Academy awalnya dimaksudkan untuk memiliki sparring partner untuk menguji kemampuannya agar diketahui level performanya. Jadi, Simoncelli adalah orang pertama yang memegang peran ini dan membantu Rossi memenangkan gelar MotoGP ke-8 dan ke-9 pada musim 2008 dan 2009.

Namun sayang, Simoncelli mengalami kecelakaan fatal di MotoGP Malaysia 2011 yang merenggut nyawanya. Dokter sangat menyesal atas kejadian naas yang menimpa murid pertamanya.

“Kami mulai pada 006/2007, saya telah berkompetisi selama bertahun-tahun dan saya berkata pada diri sendiri bahwa saya ingin memiliki seorang pembalap untuk menemani saya dan, pada saat yang sama, menjadikan dia sebagai mitra latihan dengan pembalap berkualitas kelas dunia. . untuk memahami level saya dan membuat saya lebih kuat,” kata legenda berusia 43 tahun itu.

“Kemudian datang cerita dengan Marco, dan kami berhasil menjadi juara dunia. Tapi sayangnya kecelakaan itu terjadi,” ucapnya.

Editor: Lisvi Padlilah